Dalam
pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak
CPO, ada proses yang harus dilalui dan proses tersebut pada intinya
untuk semua pabrik sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi
maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing stasiun pengolahan,
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dasar pengolahan TBS kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut;
1.
STASIUN PENERIMAAN TBS
1 (satu) unit timbangan, jembatan
timbangan (weighbridge) buatan USA dengan kapasitas 30.000 kg menggunakan empat
load cell, perlu disediakan dan dipasang di kantor. Loading Ramp (tempat
penimbun) dengan 7 pintu dan digerakkan secara hydraulic buatan USA dengan
kapasitas + 12,5 ton TBS per pintu dipasang di ujung bangunan.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Weighbridge/ Jembatan Timbang
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Loading Ramp Area
2.
STASIUN REBUSAN (STERILIZER)
2 (dua) unit sterilizer dengan
ukuran diameter 2700 mm, dengan panjang + 22.000 mm yang memuat 7
(tujuh) lorry sekali merebus termasuk yang akan kami laksanakan. Lorry (fruit
cages) mempunyai kapasitas 5 ton TBS dan jumlah lorry yang kami usulkan 35
(tiga puluh lima) unit dengan memakai “bronze bushing” dan Roller Bearing.
Sterilizer akan dioperasikan secara automatic. Dengan system automatic bisa
melaksanakan perebusan “triple peak” yang kebanyakan dilaksanakan di
pabrik-pabrik minyak kelapa sawit di Sumatera Utara.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Fruit Cages
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Horizontal Sterilizer
3.
STASIUN PENEBAH (THRESHING STATION)
1 (satu) unit Hoisting Crane buatan Germany/USA yang
dioperasikan di atas lantai Marshalling Yard dengan ketinggian + 7 m.
Fruit Cages hanya diangkat ± 50 cm diatas lantai jadi jauh lebih safety dari pada
hoisting crane yang tingginya 14,5 m.
1 (satu) unit Bunch Conveyor dan 1
(satu) unit mesin penebah (Thresher) diperlukan
dalam stasiun ini.
dalam stasiun ini.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Tippler
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Rotary Thresser Drum
4.
STASIUN KEMPA (PRESSING STATION)
2 (dua) unit Kempa (Screw Press) dengan kapasitas 15 ton
TBS/jam, buatan Malaysia atau bisa juga buatan local Medan yang akan digunakan.
Berikut dengan 2 (dua) unit mesin pelumat (Digester) dengan kapasitas 3500 L.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester & Screw Press
5.
STASIUN PEMURNI (CLARIFICATION
STATION)
3 (tiga) unit mesin Sludge Centrifuge buatan Malaysia dan 2
(dua) unit mesin Purifier dan 1 (satu) unit mesin pengering Vacuum Dryer buatan
Malaysia merupakan mesin-mesin yang di pasang, termasuk perlengkapannya,
seperti pompa vakum, pompa transfer dan lain-lain. Pemurnian secara
terus-menerus (continue) termasuk dalam system ini, dan di gunakan
Integrated 5 in 1 Tank.
Dalam system ini 5 (lima) unit
tangki dijadikan satu atau istilahnya “Five in One”, yaitu :
1. Continuous Settling Tank (C.S.T)
2. Sludge Oil Tank (S.O.T)
3. Hot Water Tank (H.W.T)
4. Pure Oil Tank (P.O.T)
5. Sludge Drain Tank (S.D.T)
6.
STASIUN KERNEL (KERNEL RECOVERY
PLANT)
Cracked mixture akan diproses dengan
memakai proses kering yaitu “Dry Separation Coloumn”. Pada kolom pertama, yang
dikerjakan yaitu kernel utuh dikirim langsung ke kernel silo dan pada kolom
yang kedua yaitu kernel dan sebagian cangkang (shell) akan dikirim ke
hydrocyclone untuk pemisahan selanjutnya. Jadi di sini terjadi 3 kali pemisahan
antara kernel dengan cangkang yaitu di kolom LTDS pertama, kolom LTDS kedua
kemudian di Hydrocyclone atau claybath.
Yang termasuk dalam water supply
adalah :
1. Raw Water Treatment Plant
2. Boiler Feed Water Treatment
Plant
Secara umum apabila karakteristik dari air
sungaibelum diketahui, ,maka pada Boiler Feed Water Treatment Plant, memakai “Demin Plant” saja dan bukan “Water Softener”.
Namun seandainya air sungai yang di gunakan kadar silicanya (SiO2) kurang dari < 8 ppm, maka di sarankan
memakai “Water Softener”.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Thermal deaerator Platform
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Anion Cation
8.
STEAM BOILER
1 (Satu) unit ketel (Steam Boiler) diperlukan untuk proses
pabrik kelapa sawit. Ketel dengan kapasitas 20.000 kg/jam, merupakan ketel pipa
air (Water Tube Boiler) dan uapnya merupakan “Superheated Steam” dan mempunyai
temperatur 260°C dan tekanan 21 kg/cm².
Pada waktu mulai mengadakan
“Pengeringan (Drying Out)” ketel waktu pertama kali bahan bakar (kayu) dan
chemical supaya disediakan sendiri oleh Owner. Kami akan menggunakan Boiler
lisensi dari Inggris.
9.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRI (POWER PLANT STATION)
1 (Satu) unit Turbin kapasitas 900
KW dan 2 (dua) unit diesel generator set 350 KW (400 KVA) dan 200 KW
merupakan design yang di berikan untuk start up/shut down boiler gensetnya
buatan Inggris. Turbin memakai buatan USA. Namun selama pembangunan proyek
Genset yang 200 KW akan kami pakai dahulu untuk bekerja dan setelah proyek
selesai akan dipakai untuk maintenance pabrik.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Steam Turbin Generator
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Back Pressure Vessel
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit -Generator Set
10. PENGENDALIAN AIR LIMBAH (EFFLUENT
TREATMENT PLANT)
Yang perlu diperhatikan adalah memasang dan menyediakan
cooling tower, pompa recirculation, surface aerator dan pipa-pipa dari PVC
(Leaflet terlampir).
Pembuatan kolam-kolam di Effluent
Treatment seperti Anaerobic Pond dan lain-lain, serta pembuatan parit-parit
menjadi tanggung jawab Pemilik. Akan ada limbah 8
(delapan) kolamyaitu masing-masing untuk :
Kolam
Pendingin ( Cooling Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Pendingin yang akan berfungsi juga untuk dapat
melakukan pengutipan minyak apabila terjadi kandungan minyak pada limbah tampak
terlihat .
Kolam pendingin dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm ( pada
bibir kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm (finish level), dinding kolam
dibuat miring 1:1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan
ukuran batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan
landasan pasangan batu.
Pekerjaan penggalian tanah untuk kolam pendingin ini akan
ditunjukkan lay out di site pada posisi yang kontour tanah yang tinggi supaya
dapat memungkinkan proses selanjutnya dari kolam pendingin ke kolam berikutnya
dengan cara aliran gravitasi.
Pengeluaran limbah cair
yang sudah turun temperaturnya dengan pipa HDPE diameter 300 mm dialirkan ke
kolam pembiakan bakteri/mixing pond, valve yang digunakan adalah stainless
steel ball valve.
Kolam Pembiakan Bakteri ( Mixing Pond )
3 ( tiga ) unit
Kolam Pembiakan Bakteri ( mixing pond )
dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm
( pada bibir kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm ( finish level ),
dinding kolam dibuat miring 1: 1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu (
rip–rap ) dengan ukuran batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya
dibuat dengan landasan pasangan batu. Pada kolam ini pH akan terkoreksi dari
4,2 akan menjadi 5,5 s/d 6.
Hal ini dilakukan pada
waktu pertama kali effluent treatment dijalankan selanjutnya menaikkan pH dapat
dilakukan dengan daur ulang ( sirkulasi ) cairan yang sudah matang dimana
pH-nya sudah diatas kurang lebih 6.
Elevasi tanah atas ( top
level ) area kolam ini harus berbeda dengan elevasi tanah atas kolam pendingin
sekurangnya 3.000 mm ( perbedaan kontour ) sehingga dapat memungkinkan aliran
gravitasi . Untuk tahap pertama pabrik kapasitas 30 ton TBS per jam hanya
dibuat kolam 2 unit saja, tetapi area level tanah disini dibuat untuk memungkinkan
menjadi 4 kolam pada saat pengembangan kapasitas pabrik menjadi 60 ton TBS per
jam.
Kolam Anaerobic ( Anaerobic Pond )
2 ( dua ) unit Kolam
Anaerobic primer dengan bentuk bulat lingkaran, ukuran bibir atas kolam adalah
44.000 mm diameter dengan kedalaman kolam tidak kurang dari 5.000 mm.
Dinding kolam dilapisi
dengan pasangan batu ukuran minmal 200 mm, kemiringan dinding adalah 1: 1 ( 45
derajat ), lantai dasar kolam dilapisi dengan pasangan batu.
Elevasi tanah atas ( top
level ) area kolam ini harus berbeda dengan elevasi tanah atas kolam mixing
sekurangnya adalah 3.500 mm, karena untuk dapat memungkinkan aliran proses
effluent treatment dengan aliran gravitasi.
Aliran gravitasi dari
kolam mixing ke kolam anaerobic ini dengan menggunakan pipa HDPE diameter 300
mm dan valve jenis sounder yang digunakan.
Untuk proses sirkulasi
umpan bakeri aktif ke kolam mixing ( back mixing ) dengan menggunakan pompa
type centrifugal pump ( 2 unit ) dengan kapasitas minimal 40 m3 per
jam, pipa yang digunakan adalah pipa HDPE diameter 152 mm.
Kolam Pengendapan
( contact pond )
2 ( dua ) unit Kolam pengendapan ( contact pond ) yang berfungsi
untuk mengendapan solid terbawa cairan dari kolam anaerobic. Kolam ini dibuat
dengan ukuran 18.000 mm X 18.000 mm dengan kedalaman 3.000 mm, dimana dinding
kolam dibuat miring dan dilapisi pasangan batu (rip–rap) ukuran batu 200 mm,
perbandingan kemiringan adalah 1 : 1 ( 45 derajat ).
Elevasi tanah area ini dibuat lebih rendah dari elevasi tanah area
kolam anaerobic tidak kurang dari 1.500 mm, hal ini untuk pengeluaran aliran
limbah yang diproses di kolam anaerobic dapat dialirkan secara overflow.
Dua unit kolam pengendap ini bekerja secara seri yaitu aliran
overflow dari kolam anaerobic akan masuk dulu ke kolam pengendapan no 1 dan
dari kolam pengendapan no 1 akan overflow ke kolam pengendapan no 2 . Diantara
dua unit kolam ini disediakan 2 unit pompa jenis slury pump untuk digunakan
mengembalikan endapan solid kembali ke kolam anaerobic.
Jenis pompa dengan
kapasitas tidak kurang dari 40 m3 dan pipa yang digunakan untuk
mengembalikan solid dengan pipa HDPE diameter 152 mm dan sounder valve yang
digunakan.
Sedangkan pengeluaran
aliran cairan dari kolam pengendapan no 2 ke kolam selanjutnya dengan aliran
overflow.
Kolam Aerasi ( areasi
pond )
1 ( satu ) unit Kolam Aerasi dipakai untuk memperkaya cairan limbah
dengan oksigen dan membunuh bakteri anaerob.
Kolam tanah ini
dibuat dengan kedalaman tidak kurang
dari 3.000 mm dan panjang 150.000 X
lebar tidak kurang dari 50.000 mm, dinding kolam dibuat dengan kemiringan 1: 1
( 45 derajat ).
Untuk memperkaya
pemasukan oksigen terhadap cairan limbah ini, maka di kolam ini dilengkapi dengan 3 unit Arerator system 3Kw.
Elevasi tanah area kolam
ini dibuat lebih rendah dari area kolam pengendapan ( contact pond ), karena
aliran yang diharapkan adalah dengan overflow.
Kolam Pelepasan
Satu ( 1 ) unit Kolam pelepasan dipakai untuk memberikan kesempatan
perbaikan pH sebelum limbah dilepaskan keluar.
Kolam tanah ini dibuat
dangkal dengan isi 3.000 m3 dan kedalaman 2 m.
Kolam ini adalah kolam
terakhir dalam proses air limbah, selanjutnya cairan dibuang ke sungai dengan
cara over flow, dan dilengkapi dengan basculator untuk perhitungan debit
pembuangan limbah.
11. PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan Listrik meliputi :
Pekerjaan Listrik meliputi :
5.15.1. Panel Induk
5.15.2. Kabel Distribusi & Kontrol
5.15.3. Panel Motor & Distribusi
5.15.4 Penerangan Pabrik
5.15.5 Stop
Kontak
5.15.6 Earthing
and Grounding
5.15.7 Ligthning Protection System
12. WATER RESERVOIR (WADUK)
Apabila sungainya kecil maka harus
dibuat waduk (Water Reservoir) yang menampung
air + 30.000 M3,
sehingga tidak kesulitan untuk supply kebutuhan air. Untuk pabrik kapasitas 30 – 60 Ton TBS per
jam diperlukan + 60 m3 air per jam. Jadi Water Reservoir
tersebut muat 25 hari kerja, berarti cukup menampung kebutuhan air selama 1
(satu) bulan.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit -Waduk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar