Peran Mikroorganisme dalam Mendekomposisi Bahan Organik
Tingginya
bahan organik pada tanah gambut merupakan karakteristik yang dimiliki
oleh tanah gambut. Isroi (2008) meyatakan bahwa tanah sangat kaya akan
mikroorganisme, seperti bakteri, actinomycetes, fungi, protozoa, alga
dan virus. Tanah yang subur mengandung lebih dari 100 juta
mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah
tergantung pada aktivitas mikroorganisme tersebut. Tambahnya lagi, bahwa
sebagian besar mikroorganisme tanah memiliki peranan yang
menguntungkan, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, siklus
hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan,
biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara.
Buckman
& Brady (1982) menyatakan bahwa organisme tanah berperan penting
dalam mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai sumber bahan organik
tanah. Mikroorganisme tanah sangat nyata perannya dalam hal dekomposisi
bahan organik pada tanaman tingkat tinggi. Dalam proses dekomposisi sisa
tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur yang dapat digunakan
tanaman untuk tumbuh.
White (1947) mengatakan bahwa mikroorganisme akan menyerang atau merusak tumbuhan sampai hilangnya sebagian O2 dan
berkembangnya toksin yang akan merusak kehidupan mikroorganisme. Jika
proses tersebut berjalan terus, maka akan dihasilkan gambut yang
berwarna hitam. Jika proses tersebut tidak berjalan terus maka akan
dihasilkan gambut yang mempunyai struktur seperti tumbuhan dan biasanya
berwarna coklat yang mengandung sisa-sisa kayu dan material tumbuhan
lainnya.
Mikroorganisme perombak bahan organik ini terdiri atas fungi dan bakteri. Pada kondisi aerob, mikroorganisme perombak bahan organik terdiri atas fungi, sedangkan pada kondisi anaerob sebagian besar perombak bahan organik adalah bakteri (Noor 2004).
Fungi berperan penting dalam proses dekomposisi bahan organik untuk
semua jenis tanah. Fungi toleran pada kondisi tanah yang asam, yang
membuatnya penting pada tanah-tanah hutan masam. Sisa-sisa pohon di
hutan merupakan sumber bahan makanan yang berlimpah bagi fungi tertentu
mempunyai peran dalam perombakan lignin (Foth 1991).
Nitrogen
(N) harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia
bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang
hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain Rhizobium sp. Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya Azospirillum sp dan Azotobacter
sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman
leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat
digunakan untuk semua jenis tanaman.
Mikroba
tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba
pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian umumnya memiliki
kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, unsur hara P ini sedikit/tidak
tersedia bagi tanaman karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah
peranan mikroba pelarut P, mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari
mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang
mampu melarutkan P, antara lain Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp, dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K (Isroi 2008).
http://sauddaniel.wordpress.com/category/kehutanan-dan-lingkungan/page/7/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar